Probolinggo.SGI . Komunikasi yang baik terus dijalin oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan menggelar fasilitasi forkopimda dengan tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas) tahun 2023 yang bertempat di Paseban Sena, Rabu (5/4).
Plt. Kepala Bakesbangpol Titik Widayawati mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silahturahmi antara forkopimda dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Probolinggo. “Sekaligus sebagai penyampaian isu-isu terkini sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan benar agar tidak menimbulkan keresahan,” ujarnya.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menyampaikan situasi dan kondisi Kota Probolinggo yang aman dan kondusif. Hal ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi semua elemen, terutama dukungan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ia juga mensyukuri di hari ke 14 puasa Ramadan, harga kebutuhan pokok khususnya sembako masih stabil dan ketersediaan di pasar mencukupi, walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan dipicu tingginya permintaan kebutuhan selama bulan ramadan. Pemerintah Kota Probolinggo berupaya semaksimal mungkin agar harga kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan dengan rutin melakukan operasi pasar dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jatim.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar belanja secukupnya, jangan belanja untuk stok hingga 3 bulan ke depan. Karena ini yang membuat harga-harga naik. Dan menjelang lebaran nanti saya minta agar perangkat daerah terkait bersama satgas pangan melakukan langkah teknis untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat,” tuturnya.
Habib Hadi menegaskan agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan dan ketentraman. “Karena kalau sudah aman, tertib, rukun dan tentram maka kenyamanan yang dirasakan. Alhamdulillah selama beberapa tahun berjalan dengan bagus, tingkat toleransi dan kebersamaannya betul-betul bisa kita rasakan,” tandasnya.
Selain itu ia juga mengingatkan di bulan Ramadan tingkat kriminalitas cenderung meningkat, baik itu pencurian kendaraan bermotor maupun hewan. “Jika akan melaksanakan salat tarawih di masjid, dipastikan ditaruh ditempat yang aman dan dikunci dengan baik. Demikian juga dengan hewan peliharaannya seperti sapi, harus dipastikan aman ketika akan ditinggal. Kewaspadaan sangat perlu untuk ditingkatkan,” pesan wali kota.
Mantan anggota DPR RI ini meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat agar menyampaikan terkait capaian kinerja Pemerintah Kota Probolinggo. Dan sebaliknya, para tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu menyampaikan hal-hal yang terjadi di masyarakat, sehingga bisa bersama-sama mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat.
“Mohon doanya, operasional rumah sakit baru yang kita bangun sudah jadi, mudah-mudahan dalam pertengahan tahun ini sudah bisa beroperasional dan bisa melayani warga Kota Probolinggo dan sekitarnya. Karena pemerintah punya komitmen di bidang kesehatan, sejak tahun 2019 kami sudah menjamin kesehatan warga Kota Probolinggo dicover melalui BPJS kesehatan sehingga apabila ada masyarakat yang sakit tidak perlu lagi memikirkan masalah biaya,” bebernya.
Bahkan Pemerintah Kota Probolinggo telah memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada di Kota Probolinggo guna kenyamanan bagi masyarakat Kota Probolinggo. Seperti Alun-alun yang sekarang ini sudah bagus, tetapi perlu diimbangi dengan pengelolaan sampah yang belum terjaga dengan baik.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kota Probolinggo juga sudah memberikan fasilitas dengan menanggung biaya listrik bagi tempat ibadah dan insentif bagi guru ngaji, sekolah minggu, dan pasraman serta memberikan reward untuk para hafiz dan hafizah.
Pemerintah Kota Probolinggo merespon dan memberikan dukungan penuh pada aplikasi sistem keamanan terpadu Kota Probolinggo (meteor), sebagai upaya terwujudnya sarana prasarana yang dapat dijadikan titik utama tumpuan di dalam memberikan rasa aman, tentram, dan pengayoman terhadap warga Kota Probolinggo
Di akhir sambutannya, Habib Hadi juga menyinggung terkait Pemilu serentak di tahun 2024 mendatang. Ia meminta agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut menjaga situasi dan kondisi Pemilu di tahun 2024. “Yang damai, rukun, tanpa terkotak-kotak atau saling menjatuhkan satu dan lainnya. Situasi itu akan adem dan tenang jika kita bisa meredam potensi-potensi konfilk yang ada. Harapannya, keterlibatan toga dan tomas untuk meredam gejolak-gejolak yang berpotensi mengadu domba, perpecahan dan polemik yang berkepanjangan. Mudah-mudahan tidak terjadi di wilayah Kota Probolinggo,” harapnya.
Tidak hanya itu, para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berasal dari 29 kelurahan ini juga diberikan kesempatan untuk berdialog dengan Wali Kota Probolinggo dan narasumber dari forkopimda. Hal ini dilakukan untuk menggali segala permasalahan dan mencari solusinya.
Hadir dalam kegiatan ini, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Ketua MUI, Ketua FKUB, para asisten dan staf ahli, kepala perangkat daerah, camat dan lurah se-Kota Probolinggo. (har).