Jember.SGI. Desa Kepanjen, yang terletak di Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, kembali menggelar acara ruwatan desa, (17/07) sebuah tradisi sakral yang telah diwariskan secara turun-temurun. Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh seluruh warga desa serta dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat setempat.
Ruwatan desa ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diberikan serta untuk memohon perlindungan dari segala bencana dan malapetaka. Acara dimulai dengan kirab budaya yang menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti tari-tarian, gamelan, dan wayang kulit. Seluruh warga turut serta dalam prosesi ini, mengenakan pakaian adat khas Jawa.
Setelah kirab budaya, acara dilanjutkan dengan upacara ruwatan yang dipimpin oleh sesepuh desa. Prosesi ruwatan dimulai dengan pembacaan doa-doa yang diyakini memiliki kekuatan untuk membersihkan desa dari energi negatif.
Dalam pidatonya, Sukamid, Kepala Desa Kepanjen mengatakan bahwa ruwatan desa selain merupakan tradisi yang harus diwariskan juga sebuah kearifan lokal yang tetap harus dijaga.
Kami berharap dengan diadakannya ruwatan ini, Desa Kepanjen akan selalu diberkati dan dijauhkan dari segala marabahaya. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga desa," ujarnya.
Acara ruwatan ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah yang ingin menyaksikan langsung kekayaan budaya dan tradisi leluhur yang masih dilestarikan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang promosi pariwisata yang mampu mengangkat nama Desa Kepanjen di kancah nasional.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, warga Desa Kepanjen menunjukkan bahwa tradisi dan nilai-nilai luhur nenek moyang mereka tetap hidup dan dijaga dengan penuh hormat. Ruwatan desa ini bukan hanya sebagai wujud syukur, tetapi juga sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Desa Kepanjen. (h/r).