Jember.SGI.News. keresahan warga memuncak akibat kondisi jalan utama atau Propinsi antara Rambipuji sampai perbatasan kecamatan Jombang, Jember, semakin parah. Jalan yang menjadi akses utama bagi masyarakat setempat kini berubah menjadi jalur yang penuh lubang, bergelombang, dan nyaris tak bisa dilalui kendaraan kecil. Kerusakan ini disebabkan oleh aktivitas kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintas setiap hari, membawa muatan jauh di atas kapasitas jalan.
"Sudah berkali-kali kami mengajukan keluhan ke pemerintah daerah, tapi tidak ada tindakan nyata," ujar salah satu warga,. "Anak-anak jadi kesulitan berangkat sekolah, dan banyaknya kecelakaan
Merasa diabaikan, warga akhirnya mengambil tindakan sendiri. Pagi itu, puluhan orang berkumpul di tengah jalan, membawa ban bekas, spanduk, dan ranting pohon dan pohon pisang untuk memblokade jalan. Spanduk bertuliskan, "Kami Butuh Jalan Layak, Hentikan ODOL!" terbentang di tengah aksi tersebut.
Aksi ini menarik perhatian pengguna jalan, termasuk sopir truk ODOL yang terpaksa menghentikan perjalanan mereka. Beberapa warga menjelaskan bahwa blokade ini bukan untuk mengganggu, tetapi sebagai bentuk protes terhadap ketidak pedulian pemerintah dan pelaku industri yang terus merusak jalan tanpa memperbaiki dampaknya.
"Kalau bukan kami yang bergerak, siapa lagi? Jalan ini adalah urat nadi kehidupan kami," teriak Bu Nur, seorang ibu rumah tangga yang turut serta dalam aksi.
Warga berharap, melalui aksi ini, pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan aktivitas ODOL dan memperbaiki infrastruktur jalan. Jika tuntutan mereka terus diabaikan, warga berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar hingga suara mereka didengar.(ron).